.

Bismillaahir Rahmaanir Rahiim
In the name of God that most gracious most merciful

Sunday 2 November 2008

API, ALAMANDA IPA1 1984

Ngumpulke balung pisah
selawe tahun pisahan,
dina iki nyoba kumpul maneh.
Kelakon 10 kanca sing isa teka
pancen wis podho dadi uwong
polahe dhewe-dhewe
lan blegere uga seje
Guyonan bali jaman semono
malangan lan urakan,
Podho lali lek wis ora enom maneh

Sedhelo bali jaman s.m.a
naliko nari,
naliko njajan
naliko dolin
naliko lirik-lirik an
naliko nggending
naliko tukaran

Ngeling eling kanca liya sing ora muncul
padha ning endi saiki?
kudu komunikasi cara apa?
supaya
balung-balung sing kececer
sing wis selawe tahun ora kumpul
bisa kumpul maneh
Ngguyu bareng
padha ngilo dek kala semana

Selawe tahun
apa wae jenenge
muga-muga kelakon kumpul
Nyambung silaturrahim

Kompak, API
IPA 1 , SMANDA, AREMA
1984

Saturday 25 October 2008

P r e n d TE UB 84

Hallo guys .....
'84 adalah angka keramat kita
He he ....
dan 51 adalah no rumah ngerumpi kita
He he ....

Hari ini .......
Mohon maaf pak Kajur ndak bisa datang
Selain ada kesibukan di kampus,
kondisi ibu
belum memungkinkan untuk ditinggal sendirian
Mohon maaf prend E'84
Walau di Malang namun tidak dapat datang
Semoga sukses acaranya

Hari ini .....
Terpampang dimata sosok-sosok prend E'84
Sugengwanto, David, Benny Hendrasworo, Trihandoko,
Heru Subiantoro, Dwi Putra, Taufik Audah, Benny he he
Benny siapa ya... si hitam manis ?, Cak Ri, mbah Dayat,
Gupong, Dwi, Kaluli, Sendianto, Nana' alias Agus Prihatna,
LMT Darmawan, Alit W, I made Budiade, I Nengah Suweden
Uhm... kurang satu si Baliness nih....
Erni tentu saja, Heru Banteng, Teguh Ah.. si rambut panjang
selain Joko Kartolo siapa tuh ...... Ah Prahoro Edi , Radiq, Yoyok.
Siapa lagi ya ... uhm... Yogi si Ginting, Si Madura frendnya
Gufron, Ah.... si Cikrak satu yang dijalan Madura... Ah... Dony,
maap Don.... lupa.
O o .... si Rambo dari Madiun dan ... sepertinya ada juga yang
dari Ponorogo selain pak Nurhadi, juga Munif .... pa Hanif ??
Salam semuanya walau mungkin tidak baca nih tulisan.

Always Prend TEUB'84

Wednesday 15 October 2008

Happy Birthday

...
I planned to call you
yup... just to say

Happy Birthday
...
You liked my voice, did not you
and ...
smile with my sexy smile that you liked
May be lough... lough....
Some speech had been made
But...
I think that its silly attitude
Useless

Happy birthday

Grew up

Be more wise

Open your main sight



Sunday 12 October 2008

Sweet Memory

One day in the morning
You send a message

All things in life are temporary
If going well, enjoy;
they won't last forever.
If going wrong don't worry;
they can't last long either
Good morning

10/05/2008/07:51


Now.....
You have gone
Like a typhoon,
Came immediatly and... left quickly
almost one month
finally...
not known each other
ending like before
Sweet memory
Nice episode


All things in life are temporary
If going well, enjoy
thank for God
be carefull
its an exam from God
they won't last forever.
If going wrong don't worry;
its an exam from God too
they can't last long either

All given God
that we asked
all are the best solution
but, we never know
all had been determined
who is the partner each person
not just marriage partner, colleague,
even
fellow traveller
or
friend when on lineor in line
etc

Yesterday

Something happened yesterday,
my memory run when I was in Bali
Miss Wendy gave a subject about past tense.
and... Miss Wendy turn on the music and ...
here and the lyrics

Yesterday, all my troubles seemed so far away
Now it looks as though they're here to stay
Oh, I believe in yesterday.

Suddenly,I'm not half the man I used to be
There's a shadow hanging over me
Oh, yesterday came suddenly.

Why she had to go I don't know she wouldn't say.
I said something wrong, now I long for yesterday.

Yesterday, love was such an easy game to play.
Now I need a place to hide away.
Oh, I believe in yesterday.

Why she had to go I don't know she wouldn't say.
I said something wrong, now I long for yesterday.

Yesterday, love was such an easy game to play.
Now I need a place to hide away.
Oh, I believe in yesterday.
Mm mm mm mm mm mm mm.

Artist(Band): The Beatles
Song: Yesterday
Album: Help!
Release:1965-8-6



Wednesday 13 August 2008

Cukup

Subject:



[Unibraw_E84]






From:



"M. Gufron"





Date:



Wed, August 13, 2008 1:02 am





To:



Unibraw_E84@yahoogroups.com





Priority:



Normal






Alkisah, seorang petani menemukan sebuah mata air ajaib.
Mata air itu bisa mengeluarkan kepingan uang emas yang tak
terhingga banyaknya. Mata air itu bisa membuat si petani
menjadi kaya raya seberapapun yang diinginkannya, sebab
kucuran uang emas itu baru akan berhenti bila si petani
mengucapkan kata "cukup".

Seketika si petani terperangah melihat kepingan uang emas
berjatuhan di depan hidungnya. Diambilnya beberapa ember
untuk menampung uang kaget itu.
Setelah semuanya penuh, dibawanya ke gubug mungilnya untuk
disimpan disana. Kucuran uang terus mengalir sementara
si petani mengisi semua karungnya, seluruh tempayannya,
bahkan mengisi penuh rumahnya. Masih kurang! Dia menggali
sebuah lubang besar untuk menimbun emasnya. Belum cukup,
dia membiarkan mata air itu terus mengalir hingga akhirnya
petani itu mati tertimbun bersama ketamakannya karena dia
tak pernah bisa berkata cukup.

Kata yang paling sulit diucapkan oleh manusia barangkali
adalah kata "cukup".
Kapankah kita bisa berkata cukup?


Hampir semua pegawai merasa gajinya belum bisa dikatakan
sepadan dengan kerja kerasnya.

Pengusaha hampir selalu merasa pendapatan perusahaannya
masih dibawah target.

Istri mengeluh suaminya kurang perhatian.

Suami berpendapat istrinya kurang pengertian.

Anak-anak menganggap orang tuanya kurang murah hati.

Semua merasa kurang dan kurang.

Kapankah kita bisa berkata cukup?
Cukup bukanlah soal berapa jumlahnya.
Cukup adalah persoalan kepuasan hati.
Cukup hanya bisa diucapkan oleh orang yang bisa mensyukuri.
Tak perlu takut berkata cukup.

Mengucapkan kata cukup bukan berarti kita berhenti
berusaha dan berkarya.
"Cukup" jangan diartikan sebagai kondisi stagnasi,
mandeg dan berpuas diri.

Mengucapkan kata cukup membuat
kita melihat apa yang telah kita terima,
bukan apa yang belum kita dapatkan.

Jangan biarkan kerakusan manusia
membuat kita sulit berkata cukup.

Belajarlah mencukupkan diri dengan apa yang ada pada
diri kita hari ini, maka kita akan menjadi manusia
yang berbahagia.

Belajarlah untuk berkata "Cukup"

Friday 11 July 2008

Lima Satu

Jika lewat rumah nomor 51
Engkau akan pangling
Keadaan lingkungan sekitarnya telah berubah

Rumah dimana kita sering berkumpul
Mengerjakan PR, menunggu jam kuliah
Ngecengin cewek yang numpang berteduh ketika hujan

Rujakan ....
Basecamp lomba komputer
Ah... masihkah ingat yang lain ????
Banyak kenangan .....

Sebagian besar prend 84 sering kumpul disana
82 ada juga yang pernah mampir

Gampang mencarinya
karena ada dijalan raya
Tak peduli ada yang punya atau tidak,
Kita tetap bisa ada disana.

Sekarang....
Kita berpencar semua
tak terlacak semuanya

Sebuah Nama

Nama diberikan seorang bunda dengan penuh cinta teriring doa untuk sang ananda.

Kata " apalah arti sebuah nama " merupakan kalimat yang sangat keliru, karena bagi orang tua ketika memberikan nama atau panggilan kepada keturunannya mesti merupakan kata yang mempunyai makna, arti tertentu. Jarno merupakan salah satu nama yang umum di Jawa seperti Siti, Sugeng, Budi atau yang lain.

Ada satu kelompok siswa dalam satu lingkaran yang sedang berdiskusi tentang nama tersebut.
"Jarno demikian namaku, " dia yang mempunyai nama Jarno mulai bercerita dengan kerling menawan.
"Jarno itu nama pasaran, segudang yang pake nama itu," salah seorang temannya menimpali.
"E.... Jangan sembrono. Kuwalat nanti," si Jarno melotot dan melanjutkan kalimatnya.
"Bundaku adalah seorang ibu yang berpandangan jauh kedepan,demikian dengan ibunda-ibunda lain yang menamakan putranya J a r n o " dia melanjutkan cerita sambil menaikkan kakinya, bersila diatas bangku. Perawakannya yang kecil, berkacamata memang memiliki kecerdikan dan kepintaran lebih dibanding teman-temannya. Dia menggerak-gerakkan tangannnya mengikuti mimik mukanya sebagai pusat perhatian gerombolan lingkaran di kelas itu. Teman-temannya semua melongo seperti biasa ketika dia mencoba menarik perhatian.
"Bukankah Jarno itu berarti biar, contohnya jarno ae.. maka ....artinya biarkan saja. dan jarno dalam bahasa jawa juga bersinonim dengan ben ! " Mantap sekali dia mengahkiri kalimatnya mengucapkan huruf n dengan fasihnya. Ben disini mengucapkan e nya seperti pada suku pertama kata bendi, benteng, jadi bukan seperti e pada Sabeni ayahnya si Dul atau bendera.
"Dan... bukankah Ben itu nama bule ??? o.... bundaku.... ternyata memberi nama yang cukup keren. Jadi..... dengan senang hati saya tidak menolak kalau dipanggil dengan B e n " semangat sekali dia berpidato.
"O... begitu rupanya ... emang selamatannya kapan ??? bolehlah kemudian kita panggil dengan B e n da bendi he he.... " salah seorang dari kelompok nyelethuk.
" Ha ha ... " kompak tawa pendengar disekitar nya. 
Ya... benda bendi adalah permainan bocah ketika suit main petak umpet atau menentukan giliran dengan mengangsurkan tangan tergenggam kedepan dalam satu lingkaran, kemudian salah seorang dari kelompok lingkaran akan memukulkan genggaman tangannya ke genggaman tangan yang terulur dengan nyanyian yang dimulai dengan kalimat tersebut.
" Ha ha... " dia mengikuti ketawa teman-temannya sambil nyengir.
Ide itu hanya sampai disitu, tidak ada yang memanggil dirinya dengan penggilan keren yang kebule-bulean itu.

Lain cerita dengan mahasiswi-mahasiswi yang sedang KKN di desa Gabel, Ponorogo. Gadis-gadis dari kota tersebut dengan senang hati memanggil si Jarno dengan B e n . Dan yang bersangkutan dengan girang kemalu-maluan menerima nama barunya.
Sebetulnya nama ini diberikan karena supaya mereka bisa bebas memebicarakan si anak yang rajin membantu orang tuanya menggiring sapi ke sungai. Sehingga tidak kentara sekali bahwa si Jarno .. Jarno Jar .... disebut sebut terus dirumah pondokan mereka, mereka malu dan risih, karena si perjaka adalah kemenakan ibu Lurah yang bertempat tinggal di belakang rumah. Si anak telah mendapat peringatan dari bu Lurah untuk tak berakrab-akrab dengan orang kota karena tidak pantas, padahal mahasiswi-mahasiswi tersebut butuh pendamping, penunjuk jalan jika keliling desa melaksanakan kegiatan program KKN. Dan.... si anak lelaki dengan gembira memberikan bantuan tidak begitu mempedulikan larangan bibinya.

(sepenggal cerita era 1988)

Friday 4 July 2008

Balik Botol

Bermula dari percakapan seorang kakak yang berkunjung ke rumah adik tercinta.

Silaturrahmi sering dilakukan sang kakak yang mempunyai senyum menawan, yang mempunyai suara lembut , kadang keras dan juga mempunyai segudang cerita menarik dan lucu serta kocak. Beliau memberikan contoh bahwa bersilaturrahmi tidak mengenal strata bahwa yang muda harus datang ke yang tua.
Dalam suatu kunjungan setelah mengetuk pintu rumah sang adik sambil mengucap salam, yang dilanjutkan dengan berangkulan ketika pintu telah dibuka sang adik sambil menyambut salam sang kakak, beliau akan mengucapkan,
" Bagaimana kabarmu ??? " sambil menepuk-nepuk punggung sang adik yang memang berperawakan lebih kecil dari beliau.
" Alhamdulillah baik, Cak . Sendirian saja ?" jawab sang adik sambil menikmati rangkulan sayang sang kakak.
" Balik botol lho ya.... " Nah.... muncul kata keramat sang kakak sambil menempelkan mulut ke telinga sang adik sebelum melepas rangkulannya.
" Iya.... iya !! " Nah... ini juga merupakan jawaban otomatis sang adik yang diucapkan dengan tulus ikhlas sambil tertawa.

Akhirnya kalimat aji-aji tersebut sering terdengar, tidak hanya dari beliau, namun dari putra-putri beliau ke paman yang merupakan adik kesayangan ayah mereka ketika berkunjung, mampir atau memang niat berlibur.
Jadi... sampai saat ini putra-putri, kemenakan ataupun cucu-cicit tersayang kakak adik bersaudara tersebut telah biasa untuk mengucapkan kalimat mantra sakti tersebut ketika saling berkunjung. Dimana arti kata tersebut adalah memohon kepada tuan rumah untuk mengganti ongkos perjalanan berkunjung. Kalau kata-kata mantra tidak diucapkan sang tamu, berarti sang tamu memang punya uang atau ada juga yang malu untuk mengucapkan kalimat sakti tersebut, namun tak segan-segan tuan rumah tetap menyelipkan sedikit pesangon ketika bersalaman untuk pamit pulang dengan mengatakan,
" Balik botol nya,.... "
" Lho...... "
Siapa mau menolak ???? hal itu tidak berlaku.

Sunday 22 June 2008

Sandal Kintir

Bengi iki Metro TV cerito masalah efek rumah kaca, lan nduduhake ramene lalu lintas ndik California lan Los Angeles. wah.... Jakarta dudu tandingane kutho-kutho gedhe ndik negoro maju bab tumpuk undunge dalan gedhe koyok sing di tayangake kuwi.
Dadi kelingan naliko mulih soko kampus Depok wayah bengi pas liwat dalan layang menyang kawasan Tebet .
"Ono sandhal kintir ! " konco sing rambute brintik, seneng cerito, nothing banter pas kabeh podho ngantuk.
Spontan ono sing njawab, he he ono sing ora ngantuk nyatane.
" Waduh... Jakarta ora banjir ..... kok ono sandal keli ki critane piye ? "
Si keriting njawab," La lek dudu Bapak sopo maneh ?"
" Sepisanan tindak Jakarta, Bapak rawuhe dalu. Pas liwat dalan layang, mirsani nang nisor, Bapak kaget banget karo ngendikan "Wah emane...kok akeh sandal sing kintir.? he he .. podho to .... podho bingung sing krungu", ceritane karo mesem.
" Lha... terus...."
" Lha kuwi, ..... coba nyawang mengisor....... " semaure karo nduding menyang dalan ngisor, sing ono ngisore dalan layang.
" Hah ..... akeh sandal kintir neng nisor? " kabeh podho melek lan nyawang mengisor.