.

Bismillaahir Rahmaanir Rahiim
In the name of God that most gracious most merciful

Friday 11 July 2008

Lima Satu

Jika lewat rumah nomor 51
Engkau akan pangling
Keadaan lingkungan sekitarnya telah berubah

Rumah dimana kita sering berkumpul
Mengerjakan PR, menunggu jam kuliah
Ngecengin cewek yang numpang berteduh ketika hujan

Rujakan ....
Basecamp lomba komputer
Ah... masihkah ingat yang lain ????
Banyak kenangan .....

Sebagian besar prend 84 sering kumpul disana
82 ada juga yang pernah mampir

Gampang mencarinya
karena ada dijalan raya
Tak peduli ada yang punya atau tidak,
Kita tetap bisa ada disana.

Sekarang....
Kita berpencar semua
tak terlacak semuanya

Sebuah Nama

Nama diberikan seorang bunda dengan penuh cinta teriring doa untuk sang ananda.

Kata " apalah arti sebuah nama " merupakan kalimat yang sangat keliru, karena bagi orang tua ketika memberikan nama atau panggilan kepada keturunannya mesti merupakan kata yang mempunyai makna, arti tertentu. Jarno merupakan salah satu nama yang umum di Jawa seperti Siti, Sugeng, Budi atau yang lain.

Ada satu kelompok siswa dalam satu lingkaran yang sedang berdiskusi tentang nama tersebut.
"Jarno demikian namaku, " dia yang mempunyai nama Jarno mulai bercerita dengan kerling menawan.
"Jarno itu nama pasaran, segudang yang pake nama itu," salah seorang temannya menimpali.
"E.... Jangan sembrono. Kuwalat nanti," si Jarno melotot dan melanjutkan kalimatnya.
"Bundaku adalah seorang ibu yang berpandangan jauh kedepan,demikian dengan ibunda-ibunda lain yang menamakan putranya J a r n o " dia melanjutkan cerita sambil menaikkan kakinya, bersila diatas bangku. Perawakannya yang kecil, berkacamata memang memiliki kecerdikan dan kepintaran lebih dibanding teman-temannya. Dia menggerak-gerakkan tangannnya mengikuti mimik mukanya sebagai pusat perhatian gerombolan lingkaran di kelas itu. Teman-temannya semua melongo seperti biasa ketika dia mencoba menarik perhatian.
"Bukankah Jarno itu berarti biar, contohnya jarno ae.. maka ....artinya biarkan saja. dan jarno dalam bahasa jawa juga bersinonim dengan ben ! " Mantap sekali dia mengahkiri kalimatnya mengucapkan huruf n dengan fasihnya. Ben disini mengucapkan e nya seperti pada suku pertama kata bendi, benteng, jadi bukan seperti e pada Sabeni ayahnya si Dul atau bendera.
"Dan... bukankah Ben itu nama bule ??? o.... bundaku.... ternyata memberi nama yang cukup keren. Jadi..... dengan senang hati saya tidak menolak kalau dipanggil dengan B e n " semangat sekali dia berpidato.
"O... begitu rupanya ... emang selamatannya kapan ??? bolehlah kemudian kita panggil dengan B e n da bendi he he.... " salah seorang dari kelompok nyelethuk.
" Ha ha ... " kompak tawa pendengar disekitar nya. 
Ya... benda bendi adalah permainan bocah ketika suit main petak umpet atau menentukan giliran dengan mengangsurkan tangan tergenggam kedepan dalam satu lingkaran, kemudian salah seorang dari kelompok lingkaran akan memukulkan genggaman tangannya ke genggaman tangan yang terulur dengan nyanyian yang dimulai dengan kalimat tersebut.
" Ha ha... " dia mengikuti ketawa teman-temannya sambil nyengir.
Ide itu hanya sampai disitu, tidak ada yang memanggil dirinya dengan penggilan keren yang kebule-bulean itu.

Lain cerita dengan mahasiswi-mahasiswi yang sedang KKN di desa Gabel, Ponorogo. Gadis-gadis dari kota tersebut dengan senang hati memanggil si Jarno dengan B e n . Dan yang bersangkutan dengan girang kemalu-maluan menerima nama barunya.
Sebetulnya nama ini diberikan karena supaya mereka bisa bebas memebicarakan si anak yang rajin membantu orang tuanya menggiring sapi ke sungai. Sehingga tidak kentara sekali bahwa si Jarno .. Jarno Jar .... disebut sebut terus dirumah pondokan mereka, mereka malu dan risih, karena si perjaka adalah kemenakan ibu Lurah yang bertempat tinggal di belakang rumah. Si anak telah mendapat peringatan dari bu Lurah untuk tak berakrab-akrab dengan orang kota karena tidak pantas, padahal mahasiswi-mahasiswi tersebut butuh pendamping, penunjuk jalan jika keliling desa melaksanakan kegiatan program KKN. Dan.... si anak lelaki dengan gembira memberikan bantuan tidak begitu mempedulikan larangan bibinya.

(sepenggal cerita era 1988)

Friday 4 July 2008

Balik Botol

Bermula dari percakapan seorang kakak yang berkunjung ke rumah adik tercinta.

Silaturrahmi sering dilakukan sang kakak yang mempunyai senyum menawan, yang mempunyai suara lembut , kadang keras dan juga mempunyai segudang cerita menarik dan lucu serta kocak. Beliau memberikan contoh bahwa bersilaturrahmi tidak mengenal strata bahwa yang muda harus datang ke yang tua.
Dalam suatu kunjungan setelah mengetuk pintu rumah sang adik sambil mengucap salam, yang dilanjutkan dengan berangkulan ketika pintu telah dibuka sang adik sambil menyambut salam sang kakak, beliau akan mengucapkan,
" Bagaimana kabarmu ??? " sambil menepuk-nepuk punggung sang adik yang memang berperawakan lebih kecil dari beliau.
" Alhamdulillah baik, Cak . Sendirian saja ?" jawab sang adik sambil menikmati rangkulan sayang sang kakak.
" Balik botol lho ya.... " Nah.... muncul kata keramat sang kakak sambil menempelkan mulut ke telinga sang adik sebelum melepas rangkulannya.
" Iya.... iya !! " Nah... ini juga merupakan jawaban otomatis sang adik yang diucapkan dengan tulus ikhlas sambil tertawa.

Akhirnya kalimat aji-aji tersebut sering terdengar, tidak hanya dari beliau, namun dari putra-putri beliau ke paman yang merupakan adik kesayangan ayah mereka ketika berkunjung, mampir atau memang niat berlibur.
Jadi... sampai saat ini putra-putri, kemenakan ataupun cucu-cicit tersayang kakak adik bersaudara tersebut telah biasa untuk mengucapkan kalimat mantra sakti tersebut ketika saling berkunjung. Dimana arti kata tersebut adalah memohon kepada tuan rumah untuk mengganti ongkos perjalanan berkunjung. Kalau kata-kata mantra tidak diucapkan sang tamu, berarti sang tamu memang punya uang atau ada juga yang malu untuk mengucapkan kalimat sakti tersebut, namun tak segan-segan tuan rumah tetap menyelipkan sedikit pesangon ketika bersalaman untuk pamit pulang dengan mengatakan,
" Balik botol nya,.... "
" Lho...... "
Siapa mau menolak ???? hal itu tidak berlaku.